27/02/11

Bencana Alam

     Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan".
     Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
     Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan (vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
     Dalam kenyataan hidup sehari-hari peristiwa di bumi dapat dikaji dari sumber penyebabnya. Ada dua sumber penyebab yang berkaitan dengan asal usulnya, yakni adanya gaya endogen dan gaya eksogen.
     Gaya endogen adalah gaya yang berasal dari dalam bumi itu sendiri. Misalnya : gejala gempa bumi, erupsi gunung berapi, tanah longsor, tsunami di lautan, tanah dan batuan yang retak, lapisan tanah terbelah dan sebagainya. Dalam upaya menanggapi gejala alam di bumi kita ini para ilmuwan berpendapat bahwa bumi kita tidak statis, bersifat dinamis sejalan hukum kesimbangan alam. Setiap gejala bumi akan selalu berupaya untuk mendapatkan keseimbangan baru yang lebih baik. Misalnya di satu sisi bencana alam berupa gempa bumi memberikan peluang hancurnya sarana prasarana penduduk, terdapat kerugian harta benda dan pengorbanan nyawa bagi yang mengalaminya. Namun sisi yang lain akan terdapat perubahan struktur dan susunan lapisan bumi. Lapisan bagian bawah dapat terangkat ke atas dan lapisan atas berpindah ke bawah dan sebagainya. Gejala ini dalam jangka panjang akan berguna bagi manusia.
Gejala lain di permukaan bumi, misalnya pada saat erupsi gunung tampak dalam bentuk munculnya asap tebal dari gundukan tanah (gubung).
     Gaya eksogen adalah gaya yang berasal dari luar bumi yang dapat mengubah keadaan di permukaan bumi.
Misalnya: terjadinya erosi karena banjir, angin puting beliung, sedimentasi, gejala akibat perbahan iklim/ciaca, pelapukan dan sebagainya. Pembahasan gejala yang terjadi di bumi pada bagian ini lebih ditekankan pada hal-hal yang berkaitan dengan berbagai benca alam yang terjadi di bumi.
     Bencana alam merupakan rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh gaya endogen dan gaya eksogen yang mungkin terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan yang dapat mengakibatkan timbulnya kerusakan di muka bumi. Akibat gaya endogen yang dapat menyebabkan bencana alam geologis. Munculnya perubahan cuaca mendadak yang dapat mengakibatkan bencana alam klimatologis. Gejala runtuh atau matinya benda angkasa dan jatuh ke permukaan bumi mengakibatkan bencana alam ekstra terestial. Hal lain yang berkaitan dengan bencana yang disebabkan oleh ulah atau tindakan manusia yang mengakibatkan bencana alam erosi air atau angin yang merusak lingkungan hidup.     Kerusakan di muka bumi ini berkaitan dengan perubahan yang mengarah pada kerugian baik, kematian, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan sebagainya.
     Bencana alam dapat terjadi secara perlahan-lahan atau tiba-tiba. Bencana alam yang umumnya terjadi secara tiba-tiba antara lain gempa,
termasuk gempa tektonik, vulkanis dan robohan, tsunami, banjir bandang, badai tropis dan letusan gunung berapi serta tanah lingsor. Bencana bencana tersebut sulit diantisipasi terjadinya, karena di Indonesia pada umumnya bersifat tiba-tiba dan sulit sekali diramalkan sebelumnya.
             
A.    Tsunami
     Bencana alam gelombang pelabuhan mula-mula dikenal di Jepang, sehingga istilah ini berasal dari penghuni di pantai daratan Jepang. Istilah tsunami berasal dari bagian frase kata tsu yang diartikan pelabuhan. Nami artinya gelombang. Jadi tsunami berarti pasang laut yang besar yang terjadi di pantai atau di pelabuhan. Secara lengkap dedeskripsikan sebagai gelombang laut periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan spontan pada medium laut.
     Penyebab tsunami antara lain gempa bumi yang besar yang sumber gempanya ada di lautan, erupsi vulkanik atau longsoran atau patahan di lautan.

B.    Gempa Bumi
     Bencana gempa bumi dapat melanda berbagai tempat, perkantoran, pemukiman penduduk, daerah industri, daerah pesisir dan daerah rawa rawa serta daerah-daerah lainnya. Gempa bumi umumnya terjadi akibat pergerakan batuan kerak bumi di sepanjang daerah patahan. Akibat pergerakan patahan dan pergerakan lempengan kerak bumi ini dapat menimbulkan energi. Jika enegi yang telah terkumpul dalam kerak bumi melampaui batas kekutanannya terjadilah pelepasan energi secara tiba-tiba. Gejala semacam ini akan menghasilkan gerakan kerak bumi yang disebut gempa bumi.
     Gempa yang dihasilkan oleh peristiwa semacam inilah yang dinamai gempa tektonik. Bergetarnya bumi yang disebabkan oleh gelombang pada bagian atas dan bagian bawah pemukaan bumi dapat menyeabkan keretakan permukaan, goncangan, dan bila terjadi di tengah laut sering dapat menghasilkan gejala tsunami, gempa bumi serta tanah longsor.
      Gempa bumi mengakibatkan susunan batuan bergeser satu dengan yang lainnya. Lewat celah-celah yang ada dalam lapisan bumi ini magma dapat mengalir ke permukaan bumi higga terjadilah gejala erupsi.
     Gambaran tentang gerakan gempa dapat dilukiskan dalam bentuk perambatan gelombang yang merambat ke segala arah. Pada daerah tertentu yang memiliki lapisan berbeda massa jenisnya akan memberikan arah reaksi yang berbeda.
     Badan Meteorologi dan Geofisika dapat memperkirakan terjadinya gempa bumi, namun saat yang tepat terjadinya gempa bumi tidak dapat ditetapkan atau diramalkan sebelumnya. Peramalan didasarkan pada pada pemonitoran aktivitas seismik, pengamatan dan sejarah terjadinya gempabumi di Indonesia dan kawasan sekitarnya.
     Selain gempa tektonik, dikenal juga gempa yang bersumber dari aktivitas gunung berapi. Gempa yang bersumber dari aktivitas gunung berapi disebut gempa vulkanik. Jenis gempa lain yang lebih kecil getarananya dan lebih kecil kekuatan dibandingkan dengan gempa vulkanik dan tektonik disebut gempa robohan. Gempa ini terjadi di daerah pegunungkan kapur akibat pergerakan dan pergeseran lapisan batu kapur. Gerakan dan pergeseran ini menghasilkan robohan permukaan batu kapur. Gejala ini disebut gempa robohan.

C.    Bencana Gunung Berapi
     Gunung berapi jika meletus, dapat mengeluarkan magma yang di dalamnya banyak terlarut gas-gas. Magma yang keluar dari gunung berapi tersebut melalui lubang vulkanik. Di samping itu jika kekuatan aliran cukup kuat dan melampaui puncak lubang vulkanik, maka magma dapat mengalir cukup jauh di permukaan tanah. Magma yang mengalir di atas permukaan tanah inilah yang disebut lava. Lava berisi bermacam-macam materi dan partikel yang disebut tephra. Di samping magma, gunung api yang meletus juga mengeluarkan debu dan panas.
     Kerusakan yang timbul akibat letusan gunung api dapat berasal dari lava yang mengalir, gelombang panas dan debu. Gelombang panas ini lah yang sering menghasilkan awan panas. Awan panas di lereng merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta disebut wedhus gembel (bahasa jawa yang artinya domba, karena awan panas yang muncul mirip bentuknya dengan bulu domba).
     Dalam letusan gunung berapi,  di samping lava yang mengalir ikut serta pula puing-puing kerusakan yang dilewati lava yang mengalir dari puncak gunung tersebut.
                
D.    Bencana Badai Atau Angin Topan
     Kondisi geografis wilayah pesisir pantai dan pulau kecil di Indonesia
cukup rentan terhadap bencana badai atau angin topan. Angin topan dapat mencapai kecepatan 200 km/jam dengan tekanan sampai 200 kg/m2 mampu merobohkan bangunan rumah dan pepohonan. Beberapa kasus angin topan yang terjadi saat pergantian musim, atau angin puting beliung di Bengkulu, angin Bohorok di Sumatera Utara, angin Gending dan Cleret tahun di Jawa Timur dan Lesus di Jawa Tengah dan sebagainya merupakan  contoh bencana badai atau angin topan.
     Kerusakan yang sering menyertai munculnya bencana badai antara lain banyaknya bangunan perumahan yang roboh, pohon-pohon tumbang, debu berterbangan yang menganggu kesehatan mata, serta kerusakan lain yang menyertainya. Bencana semacam ini hampi terjadi setiap tahun saat pergantian musim.

E.    Peristiwa Di Bumi Yang Berkaitan Dengan Gejala Erosi
     Berbeda dengan manusia primitif, yang menghubungkan berbagai bencana tersebut dikaitkan dengan tahayul, dan gejala mistis, maka saintis memandang gejala alam yang berupa bencana sebagai bagian dari upaya bumi untuk mendapatkan keseimbangannya. Misalnya gempa bumi yang terjadi ada hubungannya dengan pengubahan struktur lapisan bumi. Hal ini didasarkan pada teori bahwa saat terjadi gempa bumi terjadi pelepasan energi yang luar biasa besarnya. Pelepasan energi yang besar ini dirasakan sebagai goncangan yang hebat yang mampu merobahkan bangunan rumah, saran dan prasarana lainnya. Di balik peristiwa tersebut yang patut menjadi perhatian adalah apakah kita mampu untuk mengatasi dan mencari pemecahan terbaik dalam menghadapi gejala yang sama di kemudian hari.
     Sebagai gambaran, masyarakat Jepang yang sudah terbiasa menghadapi gejala gempa bumi, menganggap bahwa gejala tersebut dapat diatasi dengan teknologi. Pandangan inilah yang mendorong kemajuan di bidang teknologi bagi masyarakat Jepang.
     Berbagai bencana di atas sebagian besar disebabkan oleh gaya yang berasal dari dalam bumi. Di sini peran gaya endogin dalam merusak sarana prasarana sangat besar, sehingga manusia berusaha mensiasati dalam perencanaan sarana dan prasarana dengan mempertimbangkan gejala yang penah dialaminya. Sebaliknya terdapat pula gejala yang disebabkan oleh gaya eksogen atau gaya yang berasal dari luar bumi, misalnya erosi, pengendapan, gejala pasang-surut lautan dan sebagainya.
     Terkait dengan bencana tersebut Cuvier (1830) mengungkapkan teori yang disebut Catastropic Theory yakni teori tentang bencana alam secara rasional. Ia menyatakan bahwa gejala alam yang muncul dengan tiba-tiba akan menghasilkan bencana. Lyell (1930) dengan menggunakan pandangan Hieton menyatakan bahwa peristiwia yang terjadi sekarang atau produk gejala yang terjadi di bumi sekarang dapat dimanfaatkan untuk menerangkan peristiwa masa lalu. Dengan demikian masa sekarang sebagai kunci masa lalu. Pernyataan di atas memberikan wacana bahwa dengan adanya bencana alam, maka daerah yang banyak muncul gempa bumi perlu ada pengawasan yang cermat. Tujuannya adalah agar dapat memberikan informasi yang benar dan akurat dalam rangka menghadapi dan mengantisipasi bencana-bencana tersebut.

F.    Bencana Tanah Longsor
     Gejala tanah longsor merupakan pergerakan tanah dari daerah yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Longsoran yang berupa gerakan tanah ini disertai dengan campuran batu, kerikil dengan sejumlah massa tanah umumnya bergerak dari lereng gunung, atau pegunungan yang tanhanya labil jika terkena air hujan. Penyebab terjadinya gejala tanah longsor terutama karena peristiwa alam. Misalnya hujan yang deras pada daerah yang kondisi topografinya miring kondisi geologinya labil. Kondisi ini menjadi lebih parah manakala dipicu oleh perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab, menebangi pohon pelindung tanah di bukit atau puncak gunung atau pegunungan, membangun rumah di lereng pegunungna yang tanahnya labil, dan melakukan penimbunan material di lereng atau tebing. Perilaku yang demikian ini dapat menyebabkan kemampuan tanah menyerap air berkurang, tanah tebal menjadi lembek.
     Dengan kondisi tanah yang tebal dan lembek, batu-batuan yang kurang kuat, maka dengan adanya hujan yang deras dapat menyebabkan getaran yang berakibat tanah longsor.
Upaya mengatasi yang perlu dilakukan dalam rangka konservasi lahan dan menangani tanah yang gersang antara lain dengan menanam kembali tanah yang rusak. Kerusakan tanah akibat eksplorasi mineral yang tidak memperhatikan lingkungan dapat dihijaukan dengan tanaman tanaman penahan angin dan menutup lahan yang gundul. Tujuannya adalah menghindarkan terjadinya erosi karena air maupun erosi angin.

G.    Bencana Kekeringan
     Musim kemarau yang panjang, yang dapat terjadi sepanjang tahun, atau dalam waktu tak menentu akan mengakibatkan bencana alam kekeringan. Dalam hal demikian ketersediaan air bagi hidup dan kehidupan sulit diperoleh. Di samping itu berbagai tingkah laku manusia yang mengekploitasi air secara berlebihan dapat menyebabkan bencana alam kekeringan menjadi semakin parah. Jadi bencana alam kekeringan ini dapat didefinisikan sebagai ketersediaan air tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup dan kehidupan.
     Kekeringan yang disebabkan oleh berkurangnya curah hujan disebut kekeringan meteorologis, sedangkan kekeringan yang disebabkan oleh berkurangnya sumber daya air disebut kekeringan hidrologis.

H.    Erosi
     Erosi banyak disebabkan oleh aliran air, aliran angin dan cara mengelola lahan yang kurang tepat. Di Indonesia, erosi banyak terjadi di daerah pantai, di pegunungan dan daerah lain yang pada umumnya permukakan tanahnya memiliki kemiringan. Erosi karena air dan angin ada hubungannya dengan kejadian bencana banjir, sehingga erosi merupakan fungsi dari iklim, tanah, topofrafi, vegetasi dan manusia. Erosi kaitannya dengan iklim berkaitan erat dengan perubahan musim. Di Indonesia yang mengeanl musim kemarau dan hujan, akan memberikan peluang perubahan cuaca yang berubah setiap setengah tahunan. Masalah banjir berkait erat dengan musim. Banjir yang terjadi di berbagai daerah umumnya terjadi pada musim penghujan. Curah hujan yang banyak mengakibatkan air tak dapat ditampung dan akan masuk ke sungai. Dengan ulah manusia membuang sampah sembarangan, mengakibatkan saluran tak dapat berfungsi dengan baik sehingga airnya meluap ke berbagai tempat, muncullah banjir. Aliran air ini akan membawa partikel atau lapisan tanah dari hulu ke hilir, dan pada hilir sungai muncullah lapis-lapisan material, tanah yang baru.
   Erosi dalam hubungannya dengan tanah, dapat dijelaskan bahwa ikatan tanah di permukaan tidak terlalu kuat untuk bertahan, maka lapisan tanah paling atas mudah dibawa oleh aliran air atau aliran angin.  Akibatnya partikel penyusun tanah pada lapisan paling atas merupakan lapisan yang terbawa oleh aliran angin maupun aliran air. Daerah terbuka mengakibatkan ikatan tanah kurang kuat akibatnya bila sewaktu-waktu terjadi aliran angin atau aliran air maka lapisan tersebut terbawa ke hilir. Kejadian ini berlangsung secara berulang sehingga di bagian hilir akan terbentuk lapisan tanah yang selalu tumbuh dari waktu ke waktu.
     Kejadian inilah yang menimbulkan gejala vegetasi. Kemiringan tanah bergantung pada kondisi topografi di tempat itu. Dengan partikel di permukaan tanah yang tak terikat dengan kuat, maka begitu ada aliran angin atau aliran air memungkinkan lapisan tersebut mengalami erosi.
Keadaan topografi yang miring memungkinkan mudahnya terjadi erosi. Hal lain yang menyebabkan erosi adalah ulah manusia. Kebiasaan membuang sampah sembarangan, mengekploitasi sumber daya alam yang tak memperdulikan lingkungan akan banyak mengakibatkan terjadinya erosi.
    Dalam upaya mengatasi erosi ini antara lain, dilakukan dengan melindungi daerah terbuka dengan menanam tanaman pada setiap jengkal tanah yang kosong. Tujuannya agar tanah dapat diikat kuat oleh tanaman, sehingga sewaktu hujan tidak mengalami erosi yang berlebihan. Upaya yang lain adalah mengurangi kemiringan tanah, agar laju aliran air dapat dihambat. Mengurangi kemiringan dapat dilakukan dengan membuat terasteras dengan tanaman sehingga ikatan tanah menjadi lebih kuat sehingga tak mudah tererosi oleh air maupun angin.
   Pendidikan lingkungan bagi warga masyarakat perlu digalakkan. Lewat pendidikan lingkungan yang benar, maka ekosistem menjadi terjamin kelestariannya, sehingga penghuni alam semesta menjadi tenang.

I.    Bencana Banjir
     Banjir pada umumnya disebabkan oleh keadaan alam, cuaca dan ulah manusia. Pada saat pergantian bulan laut dapat mengalami gejala pasang. Apabila permukaan pantai rendah memungkinkan air laut ke darat. Apabila air pasang dapat dikendalikan maka dapat bermanfaat bagi manusia, namun bila tak dapat dikendalikan akan memunculkan banjir di daratan di musim kemarau. Pemecahan masalah teknis akan melibatkan penataan lingkungan dan penataan mental manusia. Banjir terjadi di musim penghujan. Apabila curah hujan tinggi, dapat mengakibatkan air tak tertampung di saluran irigasi. Di sampng itu banjir juga dapat terjadi akibat munculnya gejala pasang naik air laut yang secara tak langsung dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir di daratan. Pertumbuhan hunian di sepanjang daerah aliran sungai yang tak terkendali juga dapat menjadi penyebab daerah resapan menjadi berkurang. Kebiasan membuang sampah di saluran air dapat menyebabkan daya dukung saluran air berkurang sehingga sewaktu hujan muncul banjir. eklamasi pantai dan rawa-rawa yang terjadi di kota besar akan berakibat hilangnya daerah pantai dan rawa sebagai daerah penampung air. Akibatnya aliran air menjadi tak terkendali sehingga muncul banjir. Demikianlah banjir juga menjadi penyumbang terbesar bagi gejala erosi, sehingga perlu penanganan yang sebaik baiknya.







25/02/11

ANGGOTA ALAM SEMESTA

Di dalam alam semesta terdapat banyak sekali benda-benda angkasa antara lain galaksi,bintang, planet, meteor, dan semua benda benda  yang ada di angkasa. Berikut akan diuraikan sekilas tentang galaksi dan  bintang.

    GALAKSI
     Galaksi adalah kumpulan benda-benda langit yang terdapat di alam semesta yang berjumlah jutaan bahkan milyaran.Menurut Fowler kira-kira 12.000 juta tahun lalu galaksi yang jumlahnya ribuan di alam semesta tidaklah seperti galaksi pada saat ini. Saat itu galaksi masih merupakan kabut gas hidrogen yang sangat besar  yang  berada  di  ruang angkasa.  Kabut gas tersebut  bergerak  perlahan-lahan berputar pada porosnya sehingga keseluruhannya seolah-olah berbentuk bulat, dikarenakan gaya beratnya maka kabut gas hidrogen tadi mengadakan kontraksi  di mana  bagian luar  dari kabut gas hidrogen tersebut banyak yang tertinggal. Di tempat yang rotasinya lambat atau mempunyai berat jenis yang besar  terbentuklah bintang-bintang.

Gambar 1: Galaksi
     Gumpalan  kabut  hidrogen  yang sudah  menjadi  bintang  juga  melakukan rotasi  secara perlahan  dan mengadakan  kontraksi.  Panas  yang  dipancarkan dari bintang-bintang yang terbentuk tadi suhunya semakin menurun. Kemudian setelah berjuta-juta tahun bintang-bintang tersebut mempunyai bentuk seperti benda-benda  di  langit  yang  ada  pada  saat  sekarang.  Beberapa  galaksi  diantaranya  telah  dikenal dengan baik, misalnya galaksi Andromeda, galaksi Magellan, galaksi  Ursa  Mayor,  galaksi  Jauh,  galaksi  Black  Eye,  dan  galaksi yang dikenal  dengan  galaksi kita (Our Galaxy),  yaitu galaksi  Bima  Sakti atau galaksi Susunan Jalan Susu (The Milky Way System).

1) Galaksi  Bima  Sakti
     Galaksi  Bima Sakti  ditemukan pada  18 Juli  1783,  oleh  seorang  astronom  Inggris William  Hershel.  Galaksi  Bima  Sakti  terdiri atas 400 milyar bintang, dengan garis tengah sekitar  130.000  tahun  cahaya (1  tahun cahaya sama  dengan 9.500 milyar  kilometer).
     Galaksi  Bima  Sakti  merupakan  rumah  bagi matahari kita beserta planet-planet yang mengelilinginya. Galaksi ini berbentuk spiral dengan  ukuran rata-rata,  dan selalu  membentuk sebuah bintang baru setiap tahunnya

2) Galaksi  Magellan
     Galaksi  Magellan  adalah  galaksi  yang paling  dekat  dengan galaksi  Bimasakti.Jaraknya kurang lebih 150.000 tahun cahaya dan berada di belahan langit selatan.Galaksi ini memiliki bentuk tak beraturan.

3) Galaksi Ursa Mayor
     Galaksi Ursa Mayor berjarak 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti. Galaksi ini mempunyai bentuk elips dan rapat.

4) Galaksi  Andromeda
     Galaksi Andromeda dikategorikan sebagai galaksi raksasa, karena memiliki diameter sekitar 200 ribu tahun cahaya atau dua kali lebih  besar dari galaksi Bima  Sakti.  Andromeda  memiliki  massa  300  sampai 400  biliun  kali  massa matahari. Bentuknya yang bulat khas dan ukurannya yang besar membuat galaksi ini  mudah  diamati  dengan  menggunakan  teleskop  sederhana.  Galaksi Andromeda berjarak 2,5 tahun cahaya dari galaksi Bima Sakti.

5) Galaksi  Jauh
     Galaksi ini terletak lebih dari 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi BimaSakti, dan termasuk galaksi Jauh. Contoh galaksi jauh lainnya yaitu galaksi Silvery,Triangulum, dan  Whipool.

6) Galaksi Black Eye (Mata Hitam)
     Pada tahun 1781 seorang astronom Prancis, Charles Messier, melakukan survei pemotretan terhadap galaksi dan nebula. Di antara galaksi-galaksi yang telah ditemukan oleh Messier, ada satu galaksi yang memiliki sifat yang aneh yaitu  memiliki  cincin  kabut  dan  berwarna  gelap.  Cincin  kabut  tersebut mengelilingi  intinya  yang  terang  benderang, karena  tampak  seperti  mata manusia,  Messier memberi nama galaksi tersebut Black Eye(Mata  Hitam).
     Galaksi ini termasuk galaksi spiral dengan lengannya seperti belalai yang menjulur dari inti yang terang.Jarak galaksi Mata Hitam dari bumi sekitar 17 juta tahun cahaya.


     Menurut bentuknya galaksi dibagi menjadi  empat yaitu  galaksi berbentuk spiral, elips, tak beraturan, dan spiral berpalang.
  1. Galaksi spiral merupakan tipe galaksi yang paling umum dikenal. Bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi (lengan spiral), dan bulge(bagian pusat galaksi yang menonjol).Contoh galaksi tipe ini adalah galaksi Bima Sakti dan galaksi Andromeda.
  2. Galaksi elips, sesuai dengan namanya penampakannya seperti elips, tetapi bentuk sebenarnya belum diketahui. Contoh galaksi tipe elips adalah galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di Rasi Virgo.
  3. Galaksi  tak  beraturan,  adalah  tipe  galaksi  yang  tidak  simetri  dan  tidak memiliki bentuk khusus. Anggota dari galaksi ini terdiri atas bintang-bintang tua dan bintang-bintang  muda. Contoh dari galaksi  tipe ini adalah Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil,dua  buah  galaksi  yang  letaknya  paling dekat dengan galaksi Bima Sakti.
  4. Bentuk spiral berpalang, galaksi  ini memiliki  lengan-lengan  spiral  keluar  dari bagian ujung suatu pusat, kira-kira 18% dari jumlah galaksi merupakan spiral-spiral ataupun spiral-spiral yang terpotong

Galaksi  mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
  1. Galaksi-galaksi terlihat di luar jalur bintang Kali Serayu, sejauh ratusan ribu,bahkan jutaan tahun cahaya dari matahari.
  2. Galaksi-galaksi  mempunyai  cahaya  sendiri,  bukan   cahaya  fluorescensi(cahaya pantulan).
  3. Galaksi-galaksi mempunyai bentuk tertentu, yang selalu mempunyai  inti yang bercahaya di pusatnya, sehingga mudah untuk dikenali.
  4. Jarak antar galaksi jutaan tahun cahaya.
    BINTANG

     Bintang adalah sebuah benda langit yang dapat memancarkan cahaya dan panas sendiri. Bintang - bintang berbeda ukuran  dan  sifatnya. Beberapa buah bintang lebih kecil dari bumi dan yang lainnya beribu-ribu kali lebih besar.Salah satu contoh bintang adalah matahari.
  Bintang-bintang terbentuk dari kabut debu dan gas yang sangat besar yang disebut nebula.Terbentuknya bintang diawali dengan penumpukan debu dangas, karena adanya gaya yang kuat, sehingga mendorong debu dan gas menjadi sebuah bola raksasa.Di setiap tempat gaya itu mendorong ke arah pusat bola sehingga tekanan di pusat semakin membesar. Akibat tekanan yang besar maka suhu  semakin  meningkat  sehingga pusat bola menjadi panas. Semakin mengecilnya bola akibat gaya tarik yang terus-menerus, menyebabkan bola panas menjadi  mengecil.Debu dan gas yang terus  menekan ke arah  pusat menyebabkan naiknya suhu dan tekanan di pusat bola. Setelah beberapa waktu gas tersebut menjadi panas menyala dan terbentuklah bintang baru.
     Dari sekian banyak bintang, salah satunya yaitu matahari. Matahari  dalam  sistem  tata surya  mempunyai peranan  sangat besar, antara lain  matahari sebagai pusat peredaran dan sebagai sumber tenaga di lingkungan tata surya.

MATAHARI
     Matahari merupakan bola gas maha besar  yang  menyala.  Diameter matahari kira-kira 1.400.000 km,lebih dari 100 kali diameter bumi. Massa  matahari  itu sama  dengan333.420 kali massa bumi.
     Matahari  mempunyai  suatu  tarikan  gravitasi  sebesar  28  kali  lebih  kuat dari pada tarikan gravitasi bumi. Hal ini berarti bahwa seseorang yang beratnya 90 kg di permukaan bumi, jika berada di permukaan matahari beratnya akan menjadi 28 × 90 kg atau sama dengan 2.520 kg atau  212  metrik ton.
     Di pusat matahari suhunya  mencapai 14.000.000 °C atau lebih, namun suhu  pada  permukaan  matahari jauh  lebih dingin, yaitu antara 5.000  °C  dan 6.000 °C. Suhu ini masih cukup panas untuk menguapkan hampir semua zat yang ada di bumi, baik  zat padat maupun zat cair.
        Pembagian susunan tubuh matahari atau struktur matahari adalah sebagai berikut.

1) Inti
  Inti atau bagian dalam dari matahari merupakan bagian terbesar dari matahari. Di  sinilah  terjadi  reaksi-reaksi  thermonuclear.  Temperatur nya mencapai 20 juta derajat Kelvin.

2) Fotosfer
  Permukaan (kulit) matahari yang disebut fotosfer.Dari sinilah datangnya sinar matahari yang dapat kita lihat di bumi.
  Temperatur  dari lapisan ini adalah 6.000 °Kelvin. Permukaan fotosfer bukan merupakan suatu bidang rata, tetapi berbintik-bintik (berbutir-butir), yang disebut granulasi fotosfer.Pada permukaan fotosfer tampak tempat-tempat yang menghitam, yang disebut noda matahari  (sunspot).  Munculnya  noda-noda  tersebut  dapat mengakibatkan gangguan-gangguan pada listrik di atmosfer bumi,  yang mengakibatkan terjadinya gangguan-gangguan pada siaran radio dan jarum magnet.

3) Atmosfer  Matahari
  Di atas lapisan fotosfer terdapat lapisan atmosfer dari matahari yang terdiri atas tiga bagian, yaitu lapisan pembalikan, kromosfer, dan korona.
  • Lapisan pembalikan adalah lapisan gas pijar yang  dingin, terdiri atas bermacam-macam  logam.  Pada  waktu  terjadi  gerhana  matahari spektrum selubung gas ini kelihatan dengan jelas.
  • Kromosfer  adalah  lapisan gas yang sangat panas dan sangat  renggang  yang menyelubungi  matahari. Sewaktu  ada  gerhana  matahari,  lapisan  ini  tampak seperti  gelang  yang  kemerah-merahan  di  sekeliling matahari, sedangkan bagian yang  tampak  gelap karena tertutup oleh bulan.
  • Korona adalah lapisan gas yang renggang di sekeliling matahari di luar chromosfer, berwarna putih berkilau-kilauan. Temperaturnya mencapai 1.000.000 °Kelvin. Korona matahari hanya dapat dilihat sewaktu terjadi gerhana matahari.
4) Noda-Noda  Matahari
     Pada suhu  mencapai  4.000  °C,  noda-noda  matahari tampak  gelap,lebih dingin, dan kurang cerah dibanding dengan bagian lain dari fotosfer.Bagian dari noda matahari yang berwarna gelap disebut umbra dan yang berwarna lebih terang disebut penumbra.

5) Gerak  Matahari
    Matahari mengalami perputaran pada sumbunya dari barat ke timur dengan kecepatan yang tidak sama. Beberapa bagian berputar lebih cepatdari bagian-bagian lain.
Matahari dalam satu kali rotasi mempunyai dua gerakan, sebagai berikut.
    • Berputar mengelilingi sumbunya, lamanya 26,9 hari (di bumi) dalam satu kali putaran.
    • Bergerak  diantara rasi-rasi bintang dengan kecepatan 20 km/detik. Gerakan ini menuju ke suatu titik di langit yang disebut Apex. Perputaran matahari mengelilingi sumbunya mempunyai arah yang sama dengan arah perputaran bumi dan bulan yang mengelilingi sumbunya masing-masing,  dan  searah  pula  dengan  arah  peredaran  bumi  mengelilingi matahari dan perputaran bulan mengelilingi  bumi
6) Unsur-Unsur  Matahari
     Hidrogen merupakan unsur utama matahari, dengan massa lebih dari 80%. Helium merupakan unsur kedua, sejumlah 19%. Satu persen massa matahari selebihnya terdiri atas unsur-unsur oksigen, magnesium, nitrogen,silikon, karbon, belerang, besi, natrium, kalsium, nikel, dan beberapa unsur-unsur mikro lainnya.
     Matahari merupakan campuran dari atom-atom gas, inti-inti atom, dan  partikel-partikel  atom,  seperti  elektron,  proton  (bermuatan  positif), neutron (tidak bermuatan), positron (bermuatan positif), dan neutrino (tidak bermuatan).  Seluruh  massa  matahari  berbentuk  gas  panas  yang  disebut plasma. Suhu yang tinggi, hampir tidak memungkinkan terjadinya reaksi kimia di matahari.

7) Pengaruh Energi  Matahari terhadap  Bumi
     Matahari secara langsung atau tidak langsung merupakan sumber energy bagi kehidupan manusia.Sinar matahari yang sampai ke bumi hanya sekitar setengah milyar dari seluruh hasil energi matahari, hal ini disebabkan letak matahari yang sangat jauh dari bumi.
     Pengaruh energi matahari terhadap kehidupan manusia di bumi antara lain, sebagai berikut:
    1. Pengaruh sinar inframerah. Sinar inframerah  sebagai salah satu spektrum  cahaya matahari yang tidak kasat mata sebetulnya memiliki potensi dan  efek panas yang ter-besar. Pengaruhnya terhadap kehidupan yaitu mempunyai peranan pada terbentuknya siklus air di bumi (sinar inframerah menguapkan air laut, lalu pada saatnya air laut akan menggembun dan turun sebagai hujan).
    2. Pengaruh sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet sebagai salah satu spektrum cahaya matahari yang tidak kasat mata sebetulnya memiliki potensi dan efek kimia yang terbesar. Pengaruhnya terhadap kehidupan, antara lain : memiliki  daya  pembasmi  terhadap  bibit  penyakit, terutama penyakit kulit ; memberikan  energi  kepada  tumbuhan  untuk  melakukan  proses asimilasi ; sebagai  sumber  provitamin D  yang  berfungsi  untuk  membantu pertumbuhan dan kesehatan tulang manusia.
    3. Energi listrik. Pancaran matahari dapat diubah menjadi energi listrik, yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup manusia.
    4. Energi kalor. Pancaran matahari dapat diubah langsung menjadi energi kalor. Energi kalor  dapat digunakan untuk memanaskan air yang berguna untuk mandi air hangat.
PLANET

     Planet adalah benda langit yang gelap, tidak mempunyai cahaya sendiri, dan selalu beredar mengelilingi sebuah bintang sejati yaitu matahari. Dalam urutan menurut jaraknya dari matahari, planet-planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
     Ada tiga cara pengelompokan planet-planet.
    Pengelompokan planet dengan lintasan asteroid sebagai pembatas, planet-planet tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu planet dalam dan planet luar. Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars juga dikenal sebagai planet dalam, sedang-kan Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus dikenal sebagai planet luar.
    Pengelompokan dengan bumi sebagai pembatas, ada dua kelompok, yaitu planet inferior dan planet superior. Planet inferior adalah planet yang orbitnya terletak di dalam orbit bumi dalam mengelilingi matahari, yang termasuk  kelompok  planet  ini  adalah Merkurius dan Venus. Planet superior adalah planet yang orbitnya terletak di luar orbit Bumi dalam mengelilingi matahari, yang termasuk kelompok  planet  ini  adalah  Mars,  Jupiter,Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
    Pengelompokan berdasarkan  ukuran  dan  komposisi penyusunnya,  yaitu  planet  kebumian  (ter-restrial  planets)  dan  planet  besar (majorplanets). Planet kebumian meliputi Merkurius,Venus,  Bumi,  dan  Mars,  sedangkan  planet besar meliputi Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Setiap planet berputar mengelilingi matahari  dalam  sebuah  elips  raksasa, yang terlihat mirip sebuah lingkaran.
Hal-hal penting dari planet adalah sebagai berikut.
  • Planet tidak mempunyai cahaya sendiri, hanya memantulkan cahaya dari matahari.
  • Planet  beredar  mengelilingi  matahari  dengan  arah  yang  sama.  Waktu beredarnya semakin lama jika jaraknya dari matahari semakin jauh.
    Lintasan planet-planet merupakan bidang-bidang yang berbentuk lonjong (ellips), dan hanya membentuk sudut-sudut yang kecil (sudut inklinasi) dengan bidang ekliptika.
    Kebanyakan planet-planet itu mempunyai satelit (pengiring) atau bulan.

MERKURIUS
       Merkurius dikenal dalam bahasa Arab sebagai utarid, dan dalam bahasa Sanskerta disebut Lintang Buddha.
Merkurius adalah planet yang letaknya  paling dekat dengan matahari. Jarak rata-ratanya dari  matahari kurang lebih 58 juta km. Beredar mengelilingi matahari  dalam  waktu 88 hari. Hal ini  berarti bahwa  satu tahun di bumi yaitu 365 hari sama dengan lebih dari 4 tahun di Merkurius. Garis tengahnya kira-kira 4.800km, hanya sekitar sepertiga lebih besar dari bulan kita. Ukurannya yang kecil dan letaknya yang dekat dengan matahari  menyebabkan Merkurius sangat sulit dilihat tanpa menggunakan alat bantu, misal teleskop.

VENUS
     Planet Venus dikenal dalam bahasa Arab dengan Zuhara dan dalam bahasa Sanskerta disebut Sita.Venus adalah bintang yang sangat terang, yang selalu nampak di langit bagian barat pada waktu matahari terbenam (bintang senja) dan di langit bagian timur pada waktu matahari terbit (bintang fajar).
Ukuran dan massa Venus mirip dengan bumi. Diameter Venus berukuran sekitar 1.100  km, sedangkan  diameter bumi 12.725 km. Massanya kurang lebih 4/5 massa bumi. Kepadatannya sekitar 9/10  dari kepadatan planet Bumi.
     Venus berputar mengelilingi matahari dalam 225 hari dalam orbit yang hamper sirkuler. Pada saat berputar, Venus berotasi pada sumbunya selama 243,1, dari timur ke barat bukan dari  barat ke timur seperti sebagian besar benda-benda langit lainnya. Planet ini berotasi sedikit miring terhadap bidang orbitnya. Venus selalu diliputi awan-awan yang sangat tebal, dari banyaknya awan tersebut, dapat dipastikan  bahwa  Venus  mempunyai  atmosfer  yang  amat  tebal/pekat  yang mengandung banyak uap air, karbon dioksida, dan juga oksigen.
     Suhu  di  per mukaan  Venus  adalah  sekitar  480  °C,  cukup  panas  untuk melebur logam seperti timbal, alumunium, dan seng. Sekitar 95% atmosfer di Venus terdiri atas karbon dioksida, sedangkan oksigen, hidrogen, nitrogen, neon,dan amoniak jumlahnya sangat sedikit. Uap air hanya ada dalam jumlah yang sangat kecil, yaitu kurang dari 1% dari jumlah total berat udara.

BUMI
     Bumi kita adalah sebuah planet, yaitu sebuah benda langit seperti juga matahari, bulan dan bintang-bintang. Menurut taksiran para ilmuwan, massa bumi adalah  5,96 × 〖10〗^27 g
Bumi memiliki ukuran yang dinyatakan dengan angka bulat, yaitu:
a) Keliling pada equator 40.000 km.
b) Jari-jari pada equator 6.378 km.
     Bumi mempunyai ukuran  yang  hampir sama dengan Venus. Bumi mengalami rotasi selama 24 jam dan mengadakan revolusi selama 365 1/4  hari. Bumi memiliki atmosfer dan mempunyai sebuah satelit berupa bulan.

MARS
    Planet Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari dikenal dalam  bahasa Arab sebagai  Marikh,  sedangkan  dalam bahasa Sanskerta disebut Anggoro. Dilihat dengan mata  telanjang (tanpa teropong) maupun dengan  teropong, Mars tampak  berwarna merah.  Mars oleh bangsa Yunani kuno dianggap sebagai dewa perang, sedangkan orang Jawa menyebutnya Lintang Joko Belek. Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Dalam mitologi Yunani, Mars identik dengan dewa perang, yaitu Aries, putra dari Zeus dan Hera.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
     Mars berukuran jauh lebih kecil dari pada bumi. Rata-rata diameternya 6.780 km, lebih sedikit dari  1/2  garis tengah bumi. Volumenya hanya sekitar  1/7   dari volume Bumi. Perbandingan massa Mars dengan massa bumi adalah  11: 110.Jarak rata-rata Mars dari matahari adalah sekitar 228.000.000 km. Mars menyelesaikan orbitnya mengelilingi matahari dalam 687 hari, berjalan sepanjang lintasannya pada kecepatan rata-rata 24 km per detik. Panjang hari di planet Mars adalah 24 jam 37 menit 23 detik.
Mars  mempunyai  bentuk  permukaan  yang  mirip  dengan  bumi.  Mars mempunyai berbagai gunung tinggi, plato, gunung berapi raksasa, kawah-kawah dengan  garis  tengah  berkilo-kilometer,  dataran  luas,  lembah,  karang  curam,punggung bukit bergerigi, jurang yang lebih dalam daripada Grand Canyon di AS,dan bukit pasir.
     Secara kimiawi, atmosfer Mars sangat berbeda dari udara bumi. Di sana hanya ada sedikit sekali lapisan oksigen, nitrogen, dan uap air dalam atmosfer. Karbondioksida merupakan gas utama yang ada di Mars. Suatu massa besar hydrogen juga mengelilingi planet itu. Hal penting yang paling menarik dan membingungkan tentang atmosfer Mars adalah topan debu luar biasa yang secara periodik menyapu seluruh planet itu.

JUPITER
     Jupiter  dikenal  dalam  bahasa  Arab  sebagai  Mustari,  dan  dalam  bahasa Sanskerta disebut Wrespati. Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya kita, lebih besar dari bintang lainnya. Volumenya 1.300 kali volume Bumi. Garis tengahnya  142.860  km.  Sebagai  perbandingan, garis tengah bumi kurang dari 13.000 km,  hampir  tidak  ada  1/11  garis tengah Jupiter. Jupiter dapat  dilihat dengan mudah karena  dua  sebab  utama,  yaitu Jupiter memiliki ukuran yang sangat besar dan planet tersebut memantulkan lebih dari 70% cahaya matahari yang jatuh di atas permukaannya.
Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa. Atmosfer Jupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4), dan amonia (NH3). Suhu di permukaan planet ini berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti planet lain, Jupiter tersusun atas unsur besi dan unsur berat lainnya. Jupiter memiliki 63 satelit, di antaranya Io, Europa, Ganymede, Callisto (Galilean moons).
     Sekalipun Jupiter luar biasa besarnya, planet itu berputar pada sumbunya jauh lebih cepat dari pada planet kita dan menyelesaikan perputarannya kurang dari 10 jam. Daya tarik gravitasi Jupiter 2,65 kali daya tarik  bumi. Jadi,  jika berat Anda sekarang 50 kg, di Jupiter berat Anda akan menjadi 2,65 kali, yaitu lebih dari 130 kg. Jupiter sebagian besar terdiri atas gas-gas hidrogen, helium,metan, dan amoniak.
     Jupiter bergerak mengelilingi matahari di antara orbit Mars dan orbit Saturnus pada jarak rata-rata hampir 779.000.000 km dari matahari. Jarak yang sangat jauh menyebabkan Jupiter memerlukan waktu hampir 12 tahun untuk mengelilingi matahari.Jupiter memiliki sebuah cincin, yang terdiri atas debu yang sangat tipis.
Cincin ini ditemukan oleh pesawat antariksa Voyager I dari USA.
     Sebagai planet yang terbesar,   Jupiter memiliki  massa kira-kira sebesar 2/3 dari  seluruh massa dalam  tata surya kita di  luar matahari, atau kira-kira 320 kali lebih besar dari massa bumi  kita.  Jupiter  memiliki   kepadatan  yang  relative kecil, yaitu kurang dari kepadatan air  dan berat jenisnya lebih kecil dari berat jenis air.
Letaknya yang sangat jauh dari matahari menyebabkan suhu di permukaan Jupiter sangat rendah, kira-kira -130 °C, bahkan mungkin lebih rendah. Gaya gravitasi planet  Jupiter  2 1/2   kali  dari gaya  gravitasi Bumi,  hal  ini disebabkan oleh  besarnya  massa  planet  tersebut.  Suhu  yang  sangat  rendah,  keadaan atmosfer, dan gaya gravitasi yang kuat dari planet ini, jelas tidak memungkinkan adanya kehidupan di planet ini.
     Para ahli mengadakan penelitian  tentang  Jupiter.  Salah  satu  hal aneh  yang terdapat di planet Jupiter adalah Bercak Merah Besar Jupiter. Bercak Merah Besar tersebut berbentuk lonjong dan bergaris tengah berukuran sekitar 50.000 km. Besarnya bervariasi, warnanya selalu berganti dari merah bata cerah ke merah jambu tipis, lalu kembali ke warna semula, setelah periode bertahun-tahun. Sekarang telah menjadi pendapat umum dari para ilmuwan ruang angkasa, bahwa Bercak Merah Besar merupkan suatu topan hebat yang mengamuk di bagian atas atmosfer Jupiter.

SATURNUS
     Saturnus  dalam  baha-sa  Arab  di  sebut  Zahal,  sedangkan  dalam  bahasa Sanskerta disebut Syanais-cara. Saturnus adalah salah satu planet yang memiliki keindahan system cincin  yang melingkarinya. Sistem Saturnus tidak  hanya meliputi planet dan  cincin-cincinnya,  tetapi  termasuk  18  buah  satelit  yang dimilikinya.
   Jarak rata-rata Saturnus dari matahari 1.428.000.000 km, atau sekitar 9,5 kali jarak Bumi dari matahari. Saturnus menyelesaikan orbitnya sekali setiap 29,5 tahun.
     Jarak Saturnus dari bumi bervariasi menurut posisi kedua planet  dalam orbitnya, dari 1.197.000.000 km sampai 1.654.000.000 km suatu variasi yang belum cukup untuk menyebabkan perbedaan besar dalam kecerahan kedua planet itu. Volumenya hampir 750 kali volume bumi; luas daerah permukaan-nya lebih dari 80 kali daerah permukaan  bola bumi. Kepadatan Saturnus  sangat rendah hanya sekitar 1/4  kepadatan air, jauh lebih rendah dari kepadatan planet lain.
     Terdapat suatu sabuk putih lebar yang amat cemerlang di sekitar ekuator Saturnus.Kedua  kutubnya  tertutup  warna  hijau  kusam.  Spektroskop mengungkapkan adanya atmosfer yang tebal. Seperti atmosfer Jupiter, amosfer Saturnus mengandung  amoniak dan metana (gas rawa). Metana mendominasi atmosfer Saturnus, sedangkan amoniak mendominasi atmosfer Jupiter. Saturnus memiliki 18 cincin.

URANUS
     Suatu malam  pada tanggal 13 Maret 1781, Herschel mengamati bintang-bintang dalam  rasi bintang  Gemini  dengan  sebuah  teleskop  reflektor 18 cm yang baru dibuatnya. Tiba-tiba ia melihat sebuah bintang yang berbentuk seperti cakram  dan  berubah  posisinya  di  antara  bintang-bintang.  Herschel menyimpulkan  bahwa bintang  bergerak  tersebut  adalah  komet.  Selanjutnya para  ahli  astronomi  mengamati  bintang  tersebut  dengan  cermat,  dan menyimpulkan bahwa benda langit yang baru tersebut adalah sebuah planet, dan menyebut Herschel sebagai penemunya.
     Pada  awalnya  Herschel  memberi  nama  planet  baru  itu  Georgium  Sidus(Bintang  George).  Seorang  ahli  astronomi  Jerman  Johann  Elert  Bode mengusulkan, bahwa planet-planet lain diberi nama dari nama dewa-dewa kuno,akhirnya planet tersebut diberi nama Uranus.
     Jarak  rata-rata  Uranus  dari  matahari  adalah  2.870.000.000  km  dan mengelilingi  matahari  dalam  satu  kali lintasan  selama  84,01  tahun.  Uranus mempunyai diameter sekitar 50.100 km pada ekuator dan kepadatannya kira-kira seperempat kepadatan bumi.Uranus berotasi di sekeliling sumbunya sekali setiap 24 jam.
     Uranus hampir-hampir tidak dapat dilihat dengan mata telanjang pada malam hari tanpa bulan.  Melalui teleskop, planet  itu kelihatan sebagai  cakram yang berwarna hijau laut. Suhu maksimum permukaan planet itu adalah 180 °C. Uranus memiliki atmosfer yang sangat tipis, yang terdiri atas amonia dan metan.
     Uranus  mempunyai  satelit yang  berputar  mengelilinginya  dalam  bidang datar equator planet. Pada tahun 1977 para ahli menemukan 5 buah cincin,dan sekarang telah ditemukan ada 15 buah cincin yang mengelilingi planet ini.Kelima belas  cincin  itu  tipis dan  sempit berukuran   antara 9 sampai  100  km dan berwarna gelap.

NEPTUNUS
     Jarak rata-rata Neptunus dari matahari adalah 4.500.000.000 km. Neptunus memerlukan waktu sekitar 165 tahun untuk menyelesaikan rotasinya disekitar matahari, periode rotasinya 22 jam.Diameter planet sekitar 48.600 km pada ekuatornya.Kepadatan Neptunus kira-kira seperdua dari kepadatan bumi.
Seperti Uranus, Neptunus berbentuk sebuah cakram yang kehijau-hijauan,yang  tidak terlihat oleh  mata telanjang, tetapi  cukup jelas  bila dilihat melalui sebuah  teleskop.  Atmosfer Neptunus terdiri  atas metan dan amonia, dengan jumlah  metan  yang  lebih  banyak.  Suhu maksimum pada permukaan Neptunus sekitar -190 °C.
Neptunus mempunyai delapan satelit dua di antaranya yang telah dikenal, yaituTriton dan Nereid. Triton pertama kali dilihat  oleh  ahli  astronomi  Inggris  William Lassel,  beberapa  minggu  setelah  pene-muan planet Neptunus. Triton sedikit lebih  besar  dari  bulan.  Triton  berputar  disekeliling Neptunus dari timur ke barat. Ini merupakan  gerak  mundur,  berlawanan arah dengan rotasi Neptunus. Nereid per-tama kali dilihat pada tahun 1949 oleh G.P. Kuiper.Nereid jauh lebih kecil dari pada Triton dan berjarak sangat jauh dari Neptunus, gerakannya langsung dari barat ketimur.

    ASTEROID

     Asteroid  adalah  benda-benda  angkasa kecil  yang  jumlahnya  ribuan  dan bergerak  dalam  daerah  antara  orbit  Mars  dan  Jupiter.  Benda-benda  tersebut diperkirakan sisa-sisa sebuah planet yang telah pecah oleh sesuatu yang belum diketahui penyebabnya. Asteroid yang pertama ditemukan pada tanggal 1 Januari 1801.
Asteroid yang terbesar adalah Ceres  yang bergaris  tengah  480  mil,  yang  beredar mengelilingi matahari dalam waktu  412  tahun.
Sekarang  2000  buah  Asteroid  yang  agak besar telah dikenal dan diberi nama (menurut nama penemunya), tetapi  diduga  masih  ada ratusan  ribu  asteroid  lainnya  yang  beredar,tetapi terlalu kecil untuk dapat dilihat manusia.Masing-masing asteroid  memiliki  orbitnya sendiri-sendiri.

    KOMET

     Komet  merupakan  anggota  tata  surya yang  beredar  mengelilingi  matahari  dan menerima  energi  dari  matahari,  meskipun komet disebut sebagai bintang berekor, tetapi komet bukan tergolong bintang alam dalam arti yang sebenarnya.
     Komet  adalah  kumpulan  bongkah-bongkah  batu  yang  diselubungi  oleh kabut gas, ketika mendekati matahari mengeluarkan gas yang bercahaya pada bagian kepala dan semburan cahaya yang terlihat seperti ekor. Semakin dekat komet dengan matahari, maka semakin besar tekanan cahaya matahari yang diterimanya dan semakin panjang ekor kometnya. Ekor komet biasanya terdiri atas  CO,  CH  dan gas  labil  CH2 ,  NH,  dan  H2O.  Diameter  komet  termasuk selubung gasnya kurang lebih 100.000 km, sedangkan diameter inti yang berupa bongkah-bongkah batu berkisar antara 10 sampai 20 km.
     Dibandingkan dengan planet, komet mempunyai lintasan yang lebih lonjong dan tidak selalu terletak pada bidang ekliptika.Komet memiliki peredaran secara periodik. Sebagai contoh komet Halley yang mempunyai periode revolusi 76 tahun.Komet Halley terlihat pada tahun 1835, 1910, kemudian muncul lagi pada tahun 1986. Dapatkah Anda memperkirakan kapan komet Halley akan muncul lagi dan terlihat dari bumi?

    METEOR

     Meteor bukan tergolong bintang karena meteor merupakan anggota tata surya yang tidak bisa memancarkan cahaya sendiri.Meteor  berupa batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 sampai 0,5 mm dan massanya tidak lebih dari 1 gram. Meteor semacam debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik. Meteor yang masuk ke atmosfer bumi dan bergesekan dengan atmosfer, akan menimbulkan panas dan tampak berpijar. Gerak meteor yang pijar ini biasanya disebut bintang beralih. Jadi suatu meteor akan tampak seperti bintang beralih jika memasuki atmosfer bumi.
     Beberapa meteor besar pernah sampai di permukaan bumi dan disebut meteorid. Meteorid yang massanya kurang lebih 10.000 ton pernah jatuh di permukaan bumi  yang  menimbulkan  kawah  meteor  di Arizona  dan Siberia. Meteorid mengandung besi dan nikel. Meteorid digolongkan menjadi tiga jenis yaitu:
1) meteorid besi nikel mengandung 90% besi dan 8% nikel,
2) meteorid batu mengandung banyak kalsium dan magnesium, dan
3) meteorid tektit mengandung asan kersik 80%.

    SATELIT

     Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet dan bersama-sama  beredar  mengelilingi  matahari.  Peredaran  satelit  mengelilingi planet disebut dengan gerak revolusi satelit. Satelit juga berotasi yaitu beredar mengelilingi sumbunya sendiri.Pada umumnya arah rotasi dan revolusi satelit sama dengan arah rotasi dan revolusi planetnya yaitu dari barat ke timur kecuali satelit  planet Neptunus.Planet yang telah diketahui  tidak  mempunyai satelit adalah  Merkurius dan Venus.
   Bulan merupakan satu-satunya satelit dari planet bumi. Waktu rotasi bulan adalah satu hari, sedangkan waktu  revolusinya satu bulan. Waktu rotasi bulan yang  sama  dengan  waktu  rotasi  bumi,  mengakibatkan  permukaan  bulan menghadap ke  bumi selalu tetap.  Jarak  antara bumi dan  bulan kurang lebih 384.403 km dan merupakan  benda  langit  yang paling  dekat  dengan  bumi.
Jika dibandingkan dengan bumi, bulan mempunyai ukuran sebagai berikut.
1) massa bulan 1/10 massa bumi,
2) diameter bulan 1/4 diameter bumi yaitu 3000 km, dan
3) gravitasi bulan 1/6 gravitasi bumi.
     Permukaan bulan penuh dengan kawah-kawah dan gunung-gunung. Bagian bulan yang gelap halus dan datar disebut lembah maris. Di permukaan bulan tidak terdapat udara, sehingga mengakibatkan:
1) suhu berubah sangat cepat, suhu tertinggi 1100 °C dan suhu terendah-1730 °C,
2) bunyi tidak dapat merambat,
3) langit tampak kelam, dan
4) tidak ada peredaran air.




 

Teori Terbentuknya Alam Semesta

     Semua benda-benda langit yang tersebar di jagad raya disebut alam semesta. Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok bintang yang berkerumun dengan jumlah tak terbilang. Setiap kelompok disebut galaksi, salah satunya bernama Galaksi Bima Sakti. Galaksi bima sakti memiliki struktur spiral berbentuk cakram, terdiri atas lebih dari 40 milyad bintang, salah satunya adalah matahari. Dari tepi ke tepi panjangnya sekitar 100.000 tahun cahaya, sedangkan tebal benjolan tengahnya sekitar 15.000 tahun cahaya ( 1 detik cahaya = 300.000 km). Bima sakti termasuk berukuran sedang apabila dibandingkan dengan kelompok lainnya.Galaksi lain yang terdekat dengan bima sakti adalah galaksi Andromeda (berupa kabut/nebula) yang jaraknya 80.000 tahun cahaya. Karena luasnya yang tak terhingga menyebabkan alam semesta tetap dalam keadaan gelap, meskipun di dalamnya terdapat lebih dari 2 milyar galaksi dengan masing-masing memiliki bintang-bintang yang bersinar jauhnya melebihi matahari dengan jumlah tak terbilang.
     Para ilmuwan sepakat bahwa benda-benda di alam semesta terbuat dari unsur-unsur yang hampir sama. Ada dua teori yang sangat terkenal mengenai terbentuknya alam semesta, pertama teori ledakan, kedua teori ekspansi dan kontraksi.

A.  Teori Ledakan
     Teori ini bertolak dari asumsi bahwa pada awal mulanya ada suatu massa yang luar biasa besarnya(big bang) dengan berat jenis sangat besar.
Akibat adanya reaksi inti maka massa yang luar biasa besarnya tersebut meledak dan berserakan kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan.
     Setelah jutaan tahun, maka massa yang berserakan membentuk kelompok-kelompok yang akhirnya menjadi galaksi. Kelompok-kelompok itu terus bergerak menjauhi pusatnya. Teori ini didukung dari hasil pengamatan bahwa galaksi- galaksi itu memang terus bergerak menjauhi titik pusat yang sama.

B. TeoriEkspansi dan Kontraksi
     Teori ini dilandasi adanya pemikiran bahwa alam semesta mengalami siklus setiap 30 milyar tahun sekali, yaitu terjadinya massa ekspansi dan massa kontraksi. Pada massa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi beserta bintang-bintangnya. Ekspansi ini disebabkan adanya tenaga yang berasal dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya membentuk berbagai unsur yang kemudian menyusut kembali karena mengeluarkan tenaga panas yang tinggi. Berdasarkan teori ekspansi dan kontraksi, maka sebenarnya
alam semesta ini tidak berawal dan tidak berakhir.

C. Teori Big Bang
     Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie, teori ini pada mulanya alam semesta berupa sebuah primeval  atom yang berisi materi dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika atom itu meledak dan seluruh materinya terlempar keruang alam semesta. Timbul dua gaya saling bertentangan yang satu disebut gaya grafitasi dan satunya lagi dinamakan gaya kosmis. Dari kedua gaya tersebut, gaya kosmis lebih dominan sehingga alam semesta masih akan ekspansi terus menerus.

D. Teori Creatio Continua
     Teori keadaan tetap menyebutkan bahwa alam semesta tidak berawal dan juga tidak berakhir. Teori Keadaan Tetap atau yang disebut dengan Creatio Continua Theory merupakan teori yang dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi dan Gold.Teori ini menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir.   Pada setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap.Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta.Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehingga mengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini  90% materi alam semesta adalah hydrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.