25/02/11

Teori Terbentuknya Alam Semesta

     Semua benda-benda langit yang tersebar di jagad raya disebut alam semesta. Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok bintang yang berkerumun dengan jumlah tak terbilang. Setiap kelompok disebut galaksi, salah satunya bernama Galaksi Bima Sakti. Galaksi bima sakti memiliki struktur spiral berbentuk cakram, terdiri atas lebih dari 40 milyad bintang, salah satunya adalah matahari. Dari tepi ke tepi panjangnya sekitar 100.000 tahun cahaya, sedangkan tebal benjolan tengahnya sekitar 15.000 tahun cahaya ( 1 detik cahaya = 300.000 km). Bima sakti termasuk berukuran sedang apabila dibandingkan dengan kelompok lainnya.Galaksi lain yang terdekat dengan bima sakti adalah galaksi Andromeda (berupa kabut/nebula) yang jaraknya 80.000 tahun cahaya. Karena luasnya yang tak terhingga menyebabkan alam semesta tetap dalam keadaan gelap, meskipun di dalamnya terdapat lebih dari 2 milyar galaksi dengan masing-masing memiliki bintang-bintang yang bersinar jauhnya melebihi matahari dengan jumlah tak terbilang.
     Para ilmuwan sepakat bahwa benda-benda di alam semesta terbuat dari unsur-unsur yang hampir sama. Ada dua teori yang sangat terkenal mengenai terbentuknya alam semesta, pertama teori ledakan, kedua teori ekspansi dan kontraksi.

A.  Teori Ledakan
     Teori ini bertolak dari asumsi bahwa pada awal mulanya ada suatu massa yang luar biasa besarnya(big bang) dengan berat jenis sangat besar.
Akibat adanya reaksi inti maka massa yang luar biasa besarnya tersebut meledak dan berserakan kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan.
     Setelah jutaan tahun, maka massa yang berserakan membentuk kelompok-kelompok yang akhirnya menjadi galaksi. Kelompok-kelompok itu terus bergerak menjauhi pusatnya. Teori ini didukung dari hasil pengamatan bahwa galaksi- galaksi itu memang terus bergerak menjauhi titik pusat yang sama.

B. TeoriEkspansi dan Kontraksi
     Teori ini dilandasi adanya pemikiran bahwa alam semesta mengalami siklus setiap 30 milyar tahun sekali, yaitu terjadinya massa ekspansi dan massa kontraksi. Pada massa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi beserta bintang-bintangnya. Ekspansi ini disebabkan adanya tenaga yang berasal dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya membentuk berbagai unsur yang kemudian menyusut kembali karena mengeluarkan tenaga panas yang tinggi. Berdasarkan teori ekspansi dan kontraksi, maka sebenarnya
alam semesta ini tidak berawal dan tidak berakhir.

C. Teori Big Bang
     Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie, teori ini pada mulanya alam semesta berupa sebuah primeval  atom yang berisi materi dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika atom itu meledak dan seluruh materinya terlempar keruang alam semesta. Timbul dua gaya saling bertentangan yang satu disebut gaya grafitasi dan satunya lagi dinamakan gaya kosmis. Dari kedua gaya tersebut, gaya kosmis lebih dominan sehingga alam semesta masih akan ekspansi terus menerus.

D. Teori Creatio Continua
     Teori keadaan tetap menyebutkan bahwa alam semesta tidak berawal dan juga tidak berakhir. Teori Keadaan Tetap atau yang disebut dengan Creatio Continua Theory merupakan teori yang dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi dan Gold.Teori ini menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir.   Pada setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap.Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta.Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehingga mengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini  90% materi alam semesta adalah hydrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.






1 komentar: